Sabtu, 13 Desember 2014

Contoh Isi Laporan Akhir Siswa SMK PRAKERIN Di UPT. Puskesmas Hikun



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Gizi yang baik sangat di perlukan tubuh agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Gizi yang baik diperlukan oleh semua orang. Begitu pula untuk ibu hamil. Gizi yang baik sangat di perlukan untuk ibu hamil, selain untuk ibu yang hamil, gizi diperlukan untuk janin dalam kandungan ibu yang hamil tersebut. Tapi banyaknya ibu hamil diusia muda yang sering datang untuk periksa ke Puskesmas Hikun. Hal ini yang membuat saya mengangkat masalah ini untuk diteliti.
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Dari yang saya uraikan dapat diketahui bahwa gizi sangat diperlukan untuk ibu hamil. Hal yang perlu diperhatikan adalah ibu yang hamil pada usia muda. Seorang calon ibu yang berniat hamil sudah harus mempersiapkan pola makan yang baik sejak sebelum hamil dan berada dalam status gizi yang optimal. Karena begitu terjadi kehamilan yaitu mulai dari pembuahan, saat itu juga janin yang disebut embrio akan tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Oleh karena itu apa yang terjadi pada janin tergantung dari supply gizi yang baik dari ibu. Tapi kebanyakan ibu hamil yang tidak terlalu memperhatikan hal tersebut. Hal ini perlu ditanggapi serius mengingat resiko pendarahan/keguguran pada ibu hamil akibat kurang gizi dan lain sebagainya. Diharapakan dari penelitian ini pembaca dan masyarakat tahu bahwa gizi untuk ibu hamil sangat diperlukan dan harus di tanggapi secara serius.


1.2  TUJUAN
1.2.1   Adapun tujuan umum dilakukannya penelitian ini yaitu :
ü  Memberikan sedikit informasi tentang gizi yang baik untuk ibu hamil pada awal kehamilan.
ü  Agar pembaca mengetahui bahwa gizi pada ibu hamil harus diperhatikan dan harus ditanggapi serius.
1.2.2   Adapun tujuan khusus dilakukannya penelitian ini yaitu :
ü  Mengetahui berapa orang ibu hamil pada usia muda datang ke Puskesmas Hikun.
ü  Mengetahui sejauh mana ibu hamil mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan pada saat awal kehamilan terutama tentang gizi.
ü  Mengetahui sejauh mana ibu hamil mengetahui resiko yang akan terjadi apabila tidak mrmperhatikan gizi yang tepat untuk awal kehamilan.
                                                                                                 
1.3  MANFAAT
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini yaitu :
1.4.1      Manfaat untuk masyarakat
Di harapkan dari penelitian masyarakat menyadari betpa pentingnya gizi untuk ibu hamil terutama untuk ibu hamil di usia muda dan sangat beresiko pendarahan yang mengakibatkan kematian.
1.4.2      Manfaat untuk puskesmas
Di harapkan dari penelitian ini pihak Puskesmas akan berusaha meningkatkan nutrisi untuk masyarakat terutama pada ibu hamil agar mengurangi gizi buruk pada ibu hamil.
1.4.3      Manfaat untuk siswa
Di harapkan dari penelitian ini para siswa bisa menggunakan sedikit informasi tentang gizi tepat untuk ibu hamil di usia muda untuk di pergunakan sebaik-baiknya.


1.4.4                 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1  PENGERTIAN
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak  sebagai sumber zat  tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Susunan  makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan  memerhatikan  prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam  pengaturan  menu selama hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan  janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, bayi berat lahir  rendah  (BBLR), bayi lahir prematur  atau  bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan  ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;51) faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:
ü  kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
ü  status ekonomi
ü  pengetahuan zat gizi dalam makanan
ü  status kesehatan
ü  aktifitas
ü  suhu lingkungan
ü  berat badan
ü  umur
Dari uraiana menurut Proverawati dan Asfuah ada faktor yang paling mempengaruhi gizi ibu hamil,yaitu umur. Karena hamil di usia muda sangat mempengaruhi status gizi ibu hamil tersebut. Mengingat resiko kemungkinan yang terjadi seperti keguguran,persalinan prematur,mudah terinfeksi,anemia kehamilan/kekurangan zat besi,keracunan kehamilan (gestosis) dan masih banyak lagi. Hal ini harus di cegah dengan cara memperhatikan gizi yang tepat untuk ibu hamil.

2.2  PRINSIP GIZI UNTUK IBU HAMIL
Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat membuat keluarga menjadi bahagia. Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting untuk menentukan  kualitas anak. Oleh karena itu, selama kehamilan  ibu memerlukan  makanan yang bergizi. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan  perkembangan  janinnya maupun aktivitas ibu.
Selama kehamilan, kebutuhan  nutrisi  akan  meningkat sehingga ibu hamil perlu di beri motivasi tambahan  agar  bersemangat  untuk  selalu  mengkonsumsi  makanan  yang  bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaikan  berat badannya selama  kehamilan berlangsung. Kenaikan  berat badan  yang  ideal  berkisar  antara 12-15 kilogram.
Ketidakcukupan  gizi yang diberikan  akan meningkatkan risiko kelahiran prematur,  keguguran, kelainan  system  syaraf  bayi, perkembangan  janin  tidak normal, bahkan  hingga menyebabkan kematian  janin. Jadi, perhatikan  betul  mengena i asupan  gizi  selama  kehamilan, serta yang perlu diingat, janganlah  memenuhi  kebutuhan  gizi dan  nutrisi  karena  kuantitas, tapi  gizi yang  berkualitas  dengan  komposisi  yang  berimbang  dan  cukup, itu  yang  terpenting.
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;50) berikut daftar beberapa zat gizi yang paling penting  untuk  perkembangan janin yakni
ü  Asam folat :zat ini ada dalam serealia, kacang-kacangan  sayuran hijau, jamur, kuning telur, jeruk, pisang, dan lain-lain.
ü  Kalsium : sangat penting untuk pmbentukan tulang dan gigi. Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seperti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2, Vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
ü  Zat Besi : Sudah lama dikenal bahwa zat besi berguna dalam pembentukan sel darah merah yang dapat mengurangi risiko ibu hamil terkena anemia. Kebutuhan  utama  akan  zat  bes i terjadi saat usia kehamilan mencapai 20 minggu. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.
ü  Ekstrak ragi mengandung ketiga zat penting tersebut. Ini penting bukan hanya selama hamil tetapi juga masa menyusui

2.3  KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK IBU HAMIL DAN JANIN
2.3.1      Kebutuhan Energi
Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebituhan kalori sejalan dengan adanya peningkatan laju metabolit basal dan penambahan berat badan yang akan meningkatkan penggunaan kalori selama aktifitas. Selain itu juga selama hamil ibu embutuhkan tambhan energy atau kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan payudara dan cadangan lemak. Tambahan energy yang diperlukan selama hamil yaitu 100 Kkal/ hari. Sedangkan energy yang dibutuhkan oleh janin untuk utmbuh dan berkembang adalah 50-95 Kkal/ kg/ hari. Pada tiap trimester terjadi peningkatan dan penambahan kalori. Sumber energy bisa didapat dengan menkonsumsi beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, ubi kayu, dan sagu.
2.3.2      Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy. Menuru Glade B. Curtis mengatakan bahwa idak ada satu ekomendasi yang mengatur berapa sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat bagi ibu hamil. Namun beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari 10 kalori yang di butuhkan tubuh adalah karbohidrat. Jadi ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1500 kalori. Namun karena tidak semua sumber karbohidrat baik, maka ibu hamil harus bisa memilih yang tepat misalnya sumber karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula dan makanan yang mengandung banyak gula, seperti cake dan permen sedangkan karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti gandum, kentang, serelia,atau padi-padian yang tidak digiling.


2.3.3   Kebutuhan Protein dan Asam Amino
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Selama kehamilan, diperlukan abahan protein rata-rata 17 gram/ hari. Peran protein selama proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin jugauntuk pembentukan plasenta dan cairan amnion. Pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhan mamae ibu dan jaringan uterus, dan penambahan volume darah. Kebutuhan akan protein selama kehamilan tergantung pada usia kehamilan.
Pada trimester pertama kurang dari 6 gram/ hari sampai trimester kedua, protein yang diperlukan dan asam amino yang esensial sangat diperlukan pada trimester awal ini. Pada usia 20 minggu, fetus mulai menerima asam amino esensial dari ibu, namun asam amino non esensial (arginin dan Kristin) tidak dapat di sintesis oleh fetus. Pada saat memasuki trimester akhir, perkembangan janin sangat cepat sehingga perlu proein dalam jumlah yang besar juga yaitu 10 gram/ hari. Jenis protein yang dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai niali biologi tinggi seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe,kacang- kacangan, biji-bijian, susu, dan yogurt. Bila seorang ibu tersebut adalah seorang vegetarian dan biasa mengkonsumsi banyak kacang-kacangan, biji-bijan, sayuaran dan buah-buahan maka ibu tersebut tidak akan mengalami masalah kekurangan protein.
2.3.4      Kebutuhan Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energy dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan jaringan plasenta dan janin. Bagi ibu hamil, lemak juga dapat disimpan sebagai cadangan tenaga untuk menjalani persalinan dan pemulihan pasca persalinan. Cadangan lemak yang terdapat pada ibu hamil juga bermanfaat untuk membantu proses pembentukan ASI. Namun, bila asupannya berlebih dikhawatirkan berat badan ibu hamil akan meningkat tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu hamil sendiri dalam menjalani kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil dia dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari. Sumber lemak yaitu minyak ikan, minyak jagung, kacang-kacangan dan hasil olahannya.



2.3.5      Kebutuhan Vitamin
Jika karbohidrat merupakan zat pembakar bagi tubuh, maka vitamin membantu proses dalam tubuh. Vitamin penting untuk pembelahan dan pembentukan sel baru. Misalnya vitamin A untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel dan jaringan janin. Tidak perlu penambahan suplemen selama konsumsi sayur dan buah cukup.
Selama hamil, kebutuhan asam folat dan vitamin B lain seperti tiamin riboflafin dan niasin meningkat untuk membantu pembentukan energy. Selain itu vitamin B6 diperlukan untuk membanu protein membentuk sel-sel baru. Asam folat terutama diperlukan pada 3 bulan pertama kehamilan untuk mengurangi resiko pertumbuhan kritis yang berlangsung pada 3 bulan pertama kehamilan.
2.3.6      Kebutuhan Mineral
a.      Kalsium
Kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan membantu kekuatan kaki dan punggung. Membantu efek ketenangan diri saat bekerja. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat, yaitu sekitar 900 mg. sumber kalsium adalah susu dan prosuk olahan lainnya.
b.      Zat Besi
Kebutuhan zat besi selama kehamilan sangat tinggi, khususnya trimester 2 dan 3, kebutuhan zat besi dapat dipenuhi dengan tambahan pil besi dengan dosis 100 mg/ hari. Zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin untuk meningkatkan masa hemoglobin, diperlukan zat besi sekitar 500 mg termasuk simpanan karena selama kehamilan volume darah meningkat sampai 50% pada saat melahirkan, ada zat besi yang hilang sebanyak 250 mg, belum termasuk untuk janin dan plasenta. Kekurangan ini harus dipenuhi selama trimester 2 dan 3.
Sumber zat besi adalah makan yang berasal dari hewan yaitu daging, ayam dan telur serta kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran hijau.
c.       Phospor
RDA (Recomended Deatary Allowance)nya dengan wanita yang tidak hamil 1250 mg/ hari untuk wanita yang hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg untuk wanita hamil yang lebih dari 19 tahun.
d.      Seng
RDA wanita hamil mencapai 15 mg/ hari ini menunjukkan terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dari wanita yang tidak hamil. Selama kehamilann dan menyusui, kebutuhan seng meningkat 50% . seng juga diperlukan untuk mengembangkan jaringan tisu, terutama otak dan jenis kelamin.
e.       Sodium
Selama kehamilan naik 500 sampai 10000 Meq/ hari sehubungan dengan peningkatan volume darah maternal.

2.4  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI IBU HAMIL DAN JANIN
2.4.1   Faktor yang mempengaruhi ibu hamil
Ada banyak factor yang mempengaruhi keperluan gizi pada ibu hamil diantaranya yaitu:
a.         Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarrnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan.
b.         Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
c.          Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilam keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.
d.         Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otmatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus tetap ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan dirinya sendiri.
e.          Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan semakin banyak.
f.           Suhu lingkungan
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian pansnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang dilepaskan.
g.         Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancer.
h.         Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.
2.4.1      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
a.      Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gena dengan struktur tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan memiliki genetik yang sama.
b.      Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan, sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat tersebut terganggu, maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi.
c.       Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhn gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut dalam kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
d.      Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan san minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal ini tidak lain karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu terhubung dengan janinnya.
e.       Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi selama hamil seperti konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral, vitamin dan cairan.

2.5  CARA MENGOALH MAKANAN UNTUK IBU HAMIL
Makanan yang aman untuk ibu hamil yaitu makanan kering seperti sereal, roti, tepung, dan kacang. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama disimpan. Untuk jenis sayuran segera dihabiskan setelah diolah, susu sebaiknya jangan terlalu lama terkena cahaya karena akan menyebabkan hilangnya vitamin B, jangan digarami daging atau ikan sebelum dimasak dan apabila makanan yang mengandung protein lebih baik dimasak jangan terlalu panas. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menentukan gizi yang seimbang bagi ibu hamil yaitu: kebutuhan actual selama hamil berbeda-beda untuk setiap individu dan dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya dan riwayat kesehatan, kebutuhan terhadap satu nutrisi dapat diganggu oleh asupan yang lain, dan kebutuhan akan nutrisi tidak konsisten selama kehamilan.

2.6  DAMPAK DARI KEKURANGAN GIZI PADA IBU HAMIL
2.6.1      Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu anara lain: anemia, pendarhan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyaki infeksi.
2.6.2      Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
2.6.3      Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR)



BAB III

TINJAUN KHUSUS


Selama saya mengikuti PRAKERIN di UPT. Puskesmas Hikun. Saya banyak sekali mengobservasi ibu hamil yang datang ke UPT. Puskesmas Hikun untuk memeriksa kandungan. Tapi ada pula ibu hamil diusia muda datang untuk memeriksa kandungan. Dan setelah di periksa ternyata ada yang berat badannya di bawah rata-rata berat badan normal untuk ibu hamil pada usianya. Petugas Puskesmas yang bertugas di KIA berusaha memberikan saran makan apa yang harus dikonsumsi dan makanan apa yang harus di hindari. Petugas puskesmas juga memberikan susu dan makanan tambahan untuk ibu hamil secara gratis. Inilah data ibu hamil di usia muda yang saya dapat selama saya mengikuti PRAKERIN di UPT. Puskesmas Hikun:

Tabel 3.1 Ibu hamil di usia muda yang berkunjung ke UPT. Puskesmas Hikun
NO
NAMA/UMUR
ALAMAT
USIA KEHAMILAH
HASIL PEMERIKSAAN
BB
LILA
HB
1
Windi Lestari
18 tahun
Tanjung
9 minggu
49 kg
19 cm
15
2
Maulida Rahma
15 tahun
Tanjung
15 minggu
29 kg
15 cm
13
3
Heny
20 tahun
Wayau
6 minggu
52 kg
21 cm
15
4
Delima
19 tahun
Tanjung
6 minggu
51 kg
20 cm
14
5
Saidatul K.
20 tahun
Garunggung
26 minggu
49 kg
19,5 cm
14


Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada beberapa ibu hamil yang BB nya di bawah dari rata-rata, begitu pula LILA ibu hamil tersebut. Pemerintah menanggapinya dengan tegas. Karena wanita hamil memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dibanding pada saat tidak hamil. Kebijakan pemerintah di bidang Angka Kecukupan Gizi terbaru (Permenkes nomor 75 tahun 2014) menyebutkan adanya perubahan angka kecukupan zat-zat gizi tertentu termasuk pada wanita hamil. Di antara zat-zat gizi tersebut adalah energi, protein, kalsium, zat besi dan vitamin D. Pemahaman gizi bagi ibu hamil perlu lebih diperhatikan mengingat fungsinya selain untuk ibu hamil juga untuk bayi yang dikandungnya. Ibu hamil perlu gizi yang bermutu, tidak berlebihan, tidak kekurangan. Ibu hamil tidak hanya mengikuti seleramakan sendiri, karena bila hanya mengikuti seleraibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh ibu hamil dan bayi. Ibu hamil membutuhkan gizi seimbang, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (2000 : 3), yaitu “Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan serta perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari anekaragam makanan “. Dari sedikit yang saya uraikan pemerintah juga memperhatikan hal ini. Mengingat angka kematian pada ibu hamil sangat beresiko. 
Maka dari itu pemerintah berusaha untuk menguragi angka kematian pada ibu hamil akibat pendarah.Tetapi masih banyakan ibu hamil yang meninggal karena pendarahan.
Terutama di UPT. Puskesmas Hikun,ada ibu hamil di usia muda yang datang berkunjung ke UPT. Puskesmas Hikun memiliki BB dan LILA yang tidak mencapai rata-rata normal. Ini akan sangat berakibat fatal dan kemungkinan besar akan mengalami pendarahan dan juga cacat pada bayi. Menurut petugas yang bekerja di UPT. Puskesmas Hikun biasanya cara pegoalahan makanan dapat berpengaruh pada ibu dan janinnya. Maka dari itu terkadang petugas yang bekerja di UPT. Puskesmas Hikun sering menasehati bagaimana cara mengolah makanan yang benar. Tapi tetap saja hal ini tidak terlalu di perhatikan oleh ibu hamil tersebut. Terutama untuk ibu hamil di usia muda, mengingat organ reproduksi yang masih terlalu cepat untuk membuahi harus di beri pehatian yang khusus agar tidak terjadi kemungkinan pendarahan dengan cara di beri pengarahan tentang gizi seimbang untuk ibu hamil.


BAB IV
PEMBAHASAN


Setelah saya uraikan apa yang saya teliti dapat di ketahui bahwa kasus ibu hamil yang kekurangan gizi masih banyak terjadi di sekitar UPT. Puskesmas Hikun. Ada 5 orang ibu yang hamil di usia muda. Setelah di wawancarai tentang pemahaman gizi tepat untuk ibu hamil,hanya 60% yang memahami gizi tepat untuk hamil. Sisanya yaitu 20% masih belum memahami tentang pentingnya gizi yang tepat untuk ibu hamil terutama di usia muda yaitu sekitar 20 tahunan kebawah.
Pada saat saya wawancara hanya beberapa yang mengerti tentang betapa pentingnya gizi untuk ibu hamil,sisanya hanya menganggap susu sebagai asupan yang pokok dan tidak terlalu memperhatikan gizi yang tepat untuk ibu hamil. Dan juga pada saat di tanya bagaimana cara mengolah makanan yang benar,rata-rata hanya mengatakan makanan yang di rebus saja.
Dari pihak Petugas Puskesmas sudh berusaha melakukan pencegahan gizi buruk pada ibu hamil,seperti mengadakan penyuluhan perorangan dan memberikan susu dan makanan tambahan kepada ibu hamil yang memiliki BB di bawah rata-rata. Tetapi tetap saja hal ini tidak efektif mengingat pola makan yang tidak baik. Mengingat para ibu hamil suka memakan makanan yang di goreng seperti gorengan.
Dan HB juga harus di lihat. Dapat di lihat dari Tabel 3.1,di jelaskan bahwa HB rata-rata masih normal. Tetapi rata-rata tidak ada yang terlalu memperhatikan tentang HB/hemoglobin yang sangat di perlukan untuk ibu hamil. Hemoglobin adalah suatu substansi protein dalam sel-sel darah merah oksigen.  Kadar hemoglobin normal diantaranya : pria dewasa ( 13 g %), wanita tidak hamil (12 g %), wanita hamil >11 g %. Tujuan pemeriksaan hb pada saat hamil diantaranya untuk mengetahui kadar sel darah merah pada ibu hamil. Pada umur kehamilan  32 minggu keatas, ibu hamil mengalami pengenceran darah atau yang dikenal dengan hemodulusi.  Dalam masa kehamilan ibu dianjurkan untuk selalu minum pil penambah darah  setiap 1×1 sehari.  Salah satu tujuannya diantaranya mengurangi resiko perdarahan pada saat melahirkan.
Terutama untuk ibu hamil di usia muda, biasanya lebih beresiko pendarahan. Maka dari itu hal ini harus di tanggapi secara serius mengingat angka kematian pada ibu hamil akibat pendarahan.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, pada tahun 2012 mencapai 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup, yang mana masih dibawah pencapaian target tahun 2014 yaitu 118 kasus per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2013 diperoleh tanggal 9 Mei 2013). Di provinsi Jawa Tengah selama tahun 2012 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah angka kematian ibu mencapai 675 kasus dan cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Anonim, 2013).
Seperti yang sudah di jelaskan,hal ini harus di tanggapi serius. Cara penanggulanan nya adalah memperhatikan pola makan pada ibu hamil terutama untuk ibu hamil di usia muda dan memberikan penyuluhan ke setiap desa tentang pentingnya gizi seimbang untuk ibu hamil dan juga penyuluhan perorangan.


BAB V
KESIMPULAN


5.1  KESIMPULAN
5.1.1   Ibu hamil di usia muda umur 15-20 tahun yang datang untuk periksa kehamilan di UPT. Puskesmas Hikun benjumlah 5 orang. Dan hanya sekitar 60% yang memahami tentang pentingnya gizi untuk ibu hamil terutama untuk ibu hamil di usia muda.
5.1.2   Ibu hamil di usia muda sangat beresiko mengalami pendarahan dan berat badan ibu hail tidak naik secara normal.
5.1.3   Untuk mencegah terjadinya penambahan angka kematian pada ibu hamil terutama untuk ibu hamil di usia muda yaitu memperhatikan pola makan dan berikan penyuluhan perorangan agar ibu hamil trsebut dapat memahami dengan benar dan tepat.

5.2  SARAN
5.2.1      Untuk sekolah
Dari penelitian ini agar bisa di gunakan sebagai bahan acuan pembelajar tentang gizi untuk ibu hamil di usia muda.
5.2.2      Untuk Puskesmas
Untuk pihak Puskesmas agar menanggapi hal ini dan membuat rencana-rencana untuk mengurangi angka kematian ibu hamil akibat pendarahan seperti melakukan penyuluhan perorangan dan penyuluhan gizi ke setiap desa/posyandu.
5.2.3      Untuk Siswa/Siswi
Dari penelitian ini di harapkan untuk para siswa/siswi agar ini di jadikan bahan bacaan atau acuan belajar untuk ibu hamil agar siswa/siswa dapat memahami tetang gizi untuk ibu hamil di usia muda secara lebih detail.


DAFTAR PUSTAKA

Juniarti,Anita. “Pentingnya Pemeriksaan HB Pada Ibu Hamil” .12 Desember 2014. http://anita.rejanglebongkab.go.id/2014/03/07/pentingnya-pemeriksaan-hb-pada-ibu-hamil/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar