BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Gizi yang baik sangat di perlukan
tubuh agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Gizi yang baik diperlukan oleh semua
orang. Begitu pula untuk ibu hamil. Gizi yang baik sangat di perlukan untuk ibu
hamil, selain untuk ibu yang hamil, gizi diperlukan untuk janin dalam kandungan
ibu yang hamil tersebut. Tapi banyaknya ibu hamil diusia muda yang sering
datang untuk periksa ke Puskesmas Hikun. Hal ini yang membuat saya mengangkat
masalah ini untuk diteliti.
Kesehatan adalah suatu hal dalam
kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan
fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan
mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan
selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan
kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada
masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta
jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat
badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan
kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak
zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil
dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas
janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Dari yang saya uraikan dapat
diketahui bahwa gizi sangat diperlukan untuk ibu hamil. Hal yang perlu
diperhatikan adalah ibu yang hamil pada usia muda. Seorang calon ibu yang
berniat hamil sudah harus mempersiapkan pola makan yang baik sejak sebelum
hamil dan berada dalam status gizi yang optimal. Karena begitu terjadi
kehamilan yaitu mulai dari pembuahan, saat itu juga janin yang disebut embrio
akan tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Oleh karena itu apa yang
terjadi pada janin tergantung dari supply gizi yang baik dari ibu. Tapi
kebanyakan ibu hamil yang tidak terlalu memperhatikan hal tersebut. Hal ini
perlu ditanggapi serius mengingat resiko pendarahan/keguguran pada ibu hamil
akibat kurang gizi dan lain sebagainya. Diharapakan dari penelitian ini pembaca
dan masyarakat tahu bahwa gizi untuk ibu hamil sangat diperlukan dan harus di
tanggapi secara serius.
1.2
TUJUAN
1.2.1
Adapun tujuan umum dilakukannya penelitian ini yaitu :
ü Memberikan sedikit informasi tentang gizi yang baik untuk ibu hamil
pada awal kehamilan.
ü Agar pembaca mengetahui bahwa gizi pada ibu hamil harus
diperhatikan dan harus ditanggapi serius.
1.2.2
Adapun tujuan khusus dilakukannya penelitian ini yaitu :
ü Mengetahui berapa orang ibu hamil pada usia muda datang ke
Puskesmas Hikun.
ü Mengetahui sejauh mana ibu hamil mengetahui apa saja hal-hal yang harus
diperhatikan pada saat awal kehamilan terutama tentang gizi.
ü Mengetahui sejauh mana ibu hamil mengetahui resiko yang akan
terjadi apabila tidak mrmperhatikan gizi yang tepat untuk awal kehamilan.
1.3
MANFAAT
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini yaitu :
1.4.1
Manfaat untuk masyarakat
Di harapkan dari penelitian
masyarakat menyadari betpa pentingnya gizi untuk ibu hamil terutama untuk ibu
hamil di usia muda dan sangat beresiko pendarahan yang mengakibatkan kematian.
1.4.2
Manfaat untuk puskesmas
Di harapkan dari
penelitian ini pihak Puskesmas akan berusaha meningkatkan nutrisi untuk
masyarakat terutama pada ibu hamil agar mengurangi gizi buruk pada ibu hamil.
1.4.3
Manfaat untuk siswa
Di harapkan
dari penelitian ini para siswa bisa menggunakan sedikit informasi tentang gizi
tepat untuk ibu hamil di usia muda untuk di pergunakan sebaik-baiknya.
1.4.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
PENGERTIAN
Makanan dengan gizi seimbang adalah
makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun,
serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama
hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu
hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu,
diharapkan tidak ada kesulitan dalam
pengaturan menu selama
hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya
dan janin yang dikandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga
ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil buruk pula. Keadaan ini
dapat mengakibatkan abortus, bayi berat lahir
rendah (BBLR), bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin
dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain
yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula
mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi
lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya
diperbaiki.
Menurut Proverawati dan Asfuah
(2010;51) faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:
ü kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
ü status ekonomi
ü pengetahuan zat gizi dalam makanan
ü status kesehatan
ü aktifitas
ü suhu lingkungan
ü berat badan
ü umur
Dari uraiana menurut Proverawati dan Asfuah ada faktor yang paling
mempengaruhi gizi ibu hamil,yaitu umur. Karena hamil di usia muda sangat
mempengaruhi status gizi ibu hamil tersebut. Mengingat resiko kemungkinan yang
terjadi seperti keguguran,persalinan prematur,mudah terinfeksi,anemia
kehamilan/kekurangan zat besi,keracunan kehamilan (gestosis) dan masih banyak
lagi. Hal ini harus di cegah dengan cara memperhatikan gizi yang tepat untuk
ibu hamil.
2.2
PRINSIP GIZI UNTUK IBU HAMIL
Kehamilan merupakan anugerah yang
luar biasa yang dapat membuat keluarga menjadi bahagia. Perubahan fisik dan
psikologis akan terjadi selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting
untuk menentukan kualitas anak. Oleh
karena itu, selama kehamilan ibu
memerlukan makanan yang bergizi. Kecukupan
gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janinnya maupun aktivitas ibu.
Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi
akan meningkat sehingga ibu hamil
perlu di beri motivasi tambahan agar bersemangat
untuk selalu mengkonsumsi
makanan yang bergizi, ditambah kontrol terhadap
kenaikan berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan
yang ideal berkisar
antara 12-15 kilogram.
Ketidakcukupan gizi yang diberikan akan meningkatkan risiko kelahiran
prematur, keguguran, kelainan system
syaraf bayi, perkembangan janin
tidak normal, bahkan hingga
menyebabkan kematian janin. Jadi,
perhatikan betul mengena i asupan gizi
selama kehamilan, serta yang
perlu diingat, janganlah memenuhi kebutuhan
gizi dan nutrisi karena
kuantitas, tapi gizi yang berkualitas
dengan komposisi yang
berimbang dan cukup, itu
yang terpenting.
Menurut
Proverawati dan Asfuah (2010;50) berikut daftar beberapa zat gizi yang paling
penting untuk perkembangan janin yakni
ü Asam folat :zat ini ada dalam serealia, kacang-kacangan sayuran hijau, jamur, kuning telur, jeruk,
pisang, dan lain-lain.
ü Kalsium : sangat penting untuk pmbentukan tulang dan gigi. Susu dan
produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu
memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seperti vitamin A,
Vitamin D, Vitamin B2, Vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu,
kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
ü Zat Besi : Sudah lama dikenal bahwa zat besi berguna dalam
pembentukan sel darah merah yang dapat mengurangi risiko ibu hamil terkena
anemia. Kebutuhan utama akan
zat bes i terjadi saat usia
kehamilan mencapai 20 minggu. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau
ikan.
ü Ekstrak ragi mengandung ketiga zat penting tersebut. Ini penting
bukan hanya selama hamil tetapi juga masa menyusui
2.3
KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK IBU HAMIL DAN JANIN
2.3.1
Kebutuhan Energi
Selama proses kehamilan terjadi
peningkatan kebituhan kalori sejalan dengan adanya peningkatan laju metabolit
basal dan penambahan berat badan yang akan meningkatkan penggunaan kalori
selama aktifitas. Selain itu juga selama hamil ibu embutuhkan tambhan energy
atau kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan
payudara dan cadangan lemak. Tambahan energy yang diperlukan selama hamil yaitu
100 Kkal/ hari. Sedangkan energy yang dibutuhkan oleh janin untuk utmbuh dan
berkembang adalah 50-95 Kkal/ kg/ hari. Pada tiap trimester terjadi peningkatan
dan penambahan kalori. Sumber energy bisa didapat dengan menkonsumsi beras,
jagung, gandum, ubi jalar, kentang, ubi kayu, dan sagu.
2.3.2
Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber
energy. Menuru Glade B. Curtis mengatakan bahwa idak ada satu ekomendasi yang
mengatur berapa sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat bagi ibu hamil. Namun
beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari 10 kalori yang di butuhkan tubuh
adalah karbohidrat. Jadi ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1500 kalori.
Namun karena tidak semua sumber karbohidrat baik, maka ibu hamil harus bisa
memilih yang tepat misalnya sumber karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula
dan makanan yang mengandung banyak gula, seperti cake dan permen sedangkan
karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks yang terdapat
pada roti gandum, kentang, serelia,atau padi-padian yang tidak digiling.
2.3.3
Kebutuhan Protein dan Asam Amino
Protein digunakan untuk proses
pertumbuhan dan perkembangan janin. Selama kehamilan, diperlukan abahan protein
rata-rata 17 gram/ hari. Peran protein selama proses kehamilan diantaranya
yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin jugauntuk pembentukan
plasenta dan cairan amnion. Pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhan
mamae ibu dan jaringan uterus, dan penambahan volume darah. Kebutuhan akan
protein selama kehamilan tergantung pada usia kehamilan.
Pada trimester pertama kurang dari 6
gram/ hari sampai trimester kedua, protein yang diperlukan dan asam amino yang
esensial sangat diperlukan pada trimester awal ini. Pada usia 20 minggu, fetus
mulai menerima asam amino esensial dari ibu, namun asam amino non esensial
(arginin dan Kristin) tidak dapat di sintesis oleh fetus. Pada saat memasuki
trimester akhir, perkembangan janin sangat cepat sehingga perlu proein dalam
jumlah yang besar juga yaitu 10 gram/ hari. Jenis protein yang dikonsumsi
sebaiknya yang mempunyai niali biologi tinggi seperti daging, ikan, telur,
tahu, tempe,kacang- kacangan, biji-bijian, susu, dan yogurt. Bila seorang ibu
tersebut adalah seorang vegetarian dan biasa mengkonsumsi banyak
kacang-kacangan, biji-bijan, sayuaran dan buah-buahan maka ibu tersebut tidak
akan mengalami masalah kekurangan protein.
2.3.4
Kebutuhan Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk
menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energy dan menghemat protein
untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan jaringan plasenta dan janin.
Bagi ibu hamil, lemak juga dapat disimpan sebagai cadangan tenaga untuk
menjalani persalinan dan pemulihan pasca persalinan. Cadangan lemak yang
terdapat pada ibu hamil juga bermanfaat untuk membantu proses pembentukan ASI.
Namun, bila asupannya berlebih dikhawatirkan berat badan ibu hamil akan
meningkat tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu hamil sendiri dalam menjalani
kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil dia dianjurkan makan
makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang
dikonsumsi sehari. Sumber lemak yaitu minyak ikan, minyak jagung,
kacang-kacangan dan hasil olahannya.
2.3.5
Kebutuhan Vitamin
Jika karbohidrat merupakan zat
pembakar bagi tubuh, maka vitamin membantu proses dalam tubuh. Vitamin penting
untuk pembelahan dan pembentukan sel baru. Misalnya vitamin A untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel dan jaringan janin. Tidak perlu
penambahan suplemen selama konsumsi sayur dan buah cukup.
Selama hamil, kebutuhan asam folat
dan vitamin B lain seperti tiamin riboflafin dan niasin meningkat untuk
membantu pembentukan energy. Selain itu vitamin B6 diperlukan untuk membanu
protein membentuk sel-sel baru. Asam folat terutama diperlukan pada 3 bulan
pertama kehamilan untuk mengurangi resiko pertumbuhan kritis yang berlangsung
pada 3 bulan pertama kehamilan.
2.3.6
Kebutuhan Mineral
a. Kalsium
Kalsium mengandung mineral yang
penting untuk pertumbuhan janin dan membantu kekuatan kaki dan punggung.
Membantu efek ketenangan diri saat bekerja. Kalsium dibutuhkan untuk
pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8
minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat, yaitu sekitar 900 mg.
sumber kalsium adalah susu dan prosuk olahan lainnya.
b.
Zat Besi
Kebutuhan zat besi selama kehamilan
sangat tinggi, khususnya trimester 2 dan 3, kebutuhan zat besi dapat dipenuhi
dengan tambahan pil besi dengan dosis 100 mg/ hari. Zat besi penting untuk
pembentukan hemoglobin untuk meningkatkan masa hemoglobin, diperlukan zat besi
sekitar 500 mg termasuk simpanan karena selama kehamilan volume darah meningkat
sampai 50% pada saat melahirkan, ada zat besi yang hilang sebanyak 250 mg,
belum termasuk untuk janin dan plasenta. Kekurangan ini harus dipenuhi selama
trimester 2 dan 3.
Sumber zat besi adalah makan yang
berasal dari hewan yaitu daging, ayam dan telur serta kacang-kacangan,
biji-bijian dan sayuran hijau.
c.
Phospor
RDA (Recomended Deatary
Allowance)nya dengan wanita yang tidak hamil 1250 mg/ hari untuk wanita yang
hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg untuk wanita hamil yang lebih dari 19 tahun.
d.
Seng
RDA wanita hamil mencapai 15 mg/
hari ini menunjukkan terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dari wanita yang
tidak hamil. Selama kehamilann dan menyusui, kebutuhan seng meningkat 50% .
seng juga diperlukan untuk mengembangkan jaringan tisu, terutama otak dan jenis
kelamin.
e.
Sodium
Selama kehamilan naik 500 sampai
10000 Meq/ hari sehubungan dengan peningkatan volume darah maternal.
2.4
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI IBU HAMIL DAN JANIN
2.4.1
Faktor yang mempengaruhi ibu hamil
Ada banyak factor yang mempengaruhi keperluan gizi pada ibu hamil
diantaranya yaitu:
a.
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih
memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarrnya
dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu
harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan
perkembangan.
b.
Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan
dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil
kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya
pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
c.
Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam
pengambilam keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan
pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi
bayinya.
d.
Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap
nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otmatis akan memiliki nafsu
makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus tetap
ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan
dirinya sendiri.
e.
Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak
yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang
hanya duduk diam saja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, energi yang
dibutuhkan semakin banyak.
f.
Suhu lingkungan
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau
tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh
harus melepaskan sebagian pansnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin
besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula
panas yang dilepaskan.
g.
Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat
makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancer.
h.
Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil,
akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.
2.4.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
a.
Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang
mempunyai gena dengan struktur tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan
memiliki genetik yang sama.
b.
Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung
dalam makanan, sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam
menyusun bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi
pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat
tersebut terganggu, maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin
terjadi.
c.
Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa
lapar akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila
kebutuhn gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila
makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut
dalam kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
d.
Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit,
keinginan untuk makan san minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan
dimengerti oleh janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal
ini tidak lain karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu
terhubung dengan janinnya.
e.
Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan
keanekaragaman bahan makanan yang berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi
janinnya juga. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi selama hamil
seperti konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral,
vitamin dan cairan.
2.5
CARA MENGOALH MAKANAN UNTUK IBU HAMIL
Makanan yang aman untuk ibu hamil
yaitu makanan kering seperti sereal, roti, tepung, dan kacang. Sebaiknya
makanan jangan terlalu lama disimpan. Untuk jenis sayuran segera dihabiskan
setelah diolah, susu sebaiknya jangan terlalu lama terkena cahaya karena akan
menyebabkan hilangnya vitamin B, jangan digarami daging atau ikan sebelum
dimasak dan apabila makanan yang mengandung protein lebih baik dimasak jangan
terlalu panas. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menentukan gizi
yang seimbang bagi ibu hamil yaitu: kebutuhan actual selama hamil berbeda-beda
untuk setiap individu dan dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya dan
riwayat kesehatan, kebutuhan terhadap satu nutrisi dapat diganggu oleh asupan
yang lain, dan kebutuhan akan nutrisi tidak konsisten selama kehamilan.
2.6
DAMPAK DARI KEKURANGAN GIZI PADA IBU HAMIL
2.6.1
Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu anara lain: anemia, pendarhan, berat
badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyaki infeksi.
2.6.2
Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses
persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.
2.6.3
Terhadap janin
Kekurangan
gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan rendah (BBLR)
BAB III
TINJAUN KHUSUS
Selama saya mengikuti PRAKERIN di UPT. Puskesmas Hikun. Saya banyak
sekali mengobservasi ibu hamil yang datang ke UPT. Puskesmas Hikun untuk
memeriksa kandungan. Tapi ada pula ibu hamil diusia muda datang untuk memeriksa
kandungan. Dan setelah di periksa ternyata ada yang berat badannya di bawah
rata-rata berat badan normal untuk ibu hamil pada usianya. Petugas Puskesmas
yang bertugas di KIA berusaha memberikan saran makan apa yang harus dikonsumsi
dan makanan apa yang harus di hindari. Petugas puskesmas juga memberikan susu
dan makanan tambahan untuk ibu hamil secara gratis. Inilah data ibu hamil di
usia muda yang saya dapat selama saya mengikuti PRAKERIN di UPT. Puskesmas
Hikun:
Tabel 3.1 Ibu hamil di usia muda yang berkunjung ke UPT. Puskesmas
Hikun
NO
|
NAMA/UMUR
|
ALAMAT
|
USIA KEHAMILAH
|
HASIL PEMERIKSAAN
|
||
BB
|
LILA
|
HB
|
||||
1
|
Windi Lestari
18 tahun
|
Tanjung
|
9 minggu
|
49 kg
|
19 cm
|
15
|
2
|
Maulida Rahma
15 tahun
|
Tanjung
|
15 minggu
|
29 kg
|
15 cm
|
13
|
3
|
Heny
20 tahun
|
Wayau
|
6 minggu
|
52 kg
|
21 cm
|
15
|
4
|
Delima
19 tahun
|
Tanjung
|
6 minggu
|
51 kg
|
20 cm
|
14
|
5
|
Saidatul K.
20 tahun
|
Garunggung
|
26 minggu
|
49 kg
|
19,5 cm
|
14
|
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada beberapa ibu hamil yang
BB nya di bawah dari rata-rata, begitu pula LILA ibu hamil tersebut. Pemerintah
menanggapinya dengan tegas. Karena wanita hamil memiliki kebutuhan gizi yang
berbeda dibanding pada saat tidak hamil. Kebijakan pemerintah di bidang Angka
Kecukupan Gizi terbaru (Permenkes nomor 75 tahun 2014) menyebutkan adanya
perubahan angka kecukupan zat-zat gizi tertentu termasuk pada wanita hamil. Di
antara zat-zat gizi tersebut adalah energi, protein, kalsium, zat besi dan
vitamin D. Pemahaman gizi bagi ibu hamil perlu lebih diperhatikan mengingat
fungsinya selain untuk ibu hamil juga untuk bayi yang dikandungnya. Ibu hamil
perlu gizi yang bermutu, tidak berlebihan, tidak kekurangan. Ibu hamil tidak
hanya mengikuti seleramakan sendiri, karena bila hanya mengikuti seleraibu
hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh ibu hamil
dan bayi. Ibu hamil membutuhkan gizi seimbang, sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (2000 : 3), yaitu “Gizi
seimbang bagi ibu hamil adalah keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh
ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan serta perkembangan janinnya yang
dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari anekaragam makanan “. Dari sedikit
yang saya uraikan pemerintah juga memperhatikan hal ini. Mengingat angka
kematian pada ibu hamil sangat beresiko.
Maka dari itu pemerintah berusaha untuk menguragi angka kematian
pada ibu hamil akibat pendarah.Tetapi masih banyakan ibu hamil yang meninggal
karena pendarahan.
Terutama di UPT. Puskesmas Hikun,ada ibu hamil di usia muda yang
datang berkunjung ke UPT. Puskesmas Hikun memiliki BB dan LILA yang tidak
mencapai rata-rata normal. Ini akan sangat berakibat fatal dan kemungkinan
besar akan mengalami pendarahan dan juga cacat pada bayi. Menurut petugas yang
bekerja di UPT. Puskesmas Hikun biasanya cara pegoalahan makanan dapat
berpengaruh pada ibu dan janinnya. Maka dari itu terkadang petugas yang bekerja
di UPT. Puskesmas Hikun sering menasehati bagaimana cara mengolah makanan yang
benar. Tapi tetap saja hal ini tidak terlalu di perhatikan oleh ibu hamil
tersebut. Terutama untuk ibu hamil di usia muda, mengingat organ reproduksi
yang masih terlalu cepat untuk membuahi harus di beri pehatian yang khusus agar
tidak terjadi kemungkinan pendarahan dengan cara di beri pengarahan tentang
gizi seimbang untuk ibu hamil.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah saya uraikan apa yang saya teliti dapat di ketahui bahwa
kasus ibu hamil yang kekurangan gizi masih banyak terjadi di sekitar UPT.
Puskesmas Hikun. Ada 5 orang ibu yang hamil di usia muda. Setelah di wawancarai
tentang pemahaman gizi tepat untuk ibu hamil,hanya 60% yang memahami gizi tepat
untuk hamil. Sisanya yaitu 20% masih belum memahami tentang pentingnya gizi
yang tepat untuk ibu hamil terutama di usia muda yaitu sekitar 20 tahunan
kebawah.
Pada saat saya wawancara hanya beberapa yang mengerti tentang
betapa pentingnya gizi untuk ibu hamil,sisanya hanya menganggap susu sebagai
asupan yang pokok dan tidak terlalu memperhatikan gizi yang tepat untuk ibu
hamil. Dan juga pada saat di tanya bagaimana cara mengolah makanan yang
benar,rata-rata hanya mengatakan makanan yang di rebus saja.
Dari pihak Petugas Puskesmas sudh berusaha melakukan pencegahan
gizi buruk pada ibu hamil,seperti mengadakan penyuluhan perorangan dan
memberikan susu dan makanan tambahan kepada ibu hamil yang memiliki BB di bawah
rata-rata. Tetapi tetap saja hal ini tidak efektif mengingat pola makan yang
tidak baik. Mengingat para ibu hamil suka memakan makanan yang di goreng
seperti gorengan.
Dan HB juga harus di lihat. Dapat di lihat dari Tabel 3.1,di
jelaskan bahwa HB rata-rata masih normal. Tetapi rata-rata tidak ada yang
terlalu memperhatikan tentang HB/hemoglobin yang sangat di perlukan untuk ibu
hamil. Hemoglobin adalah suatu substansi protein dalam sel-sel darah merah
oksigen. Kadar hemoglobin normal
diantaranya : pria dewasa ( 13 g %), wanita tidak hamil (12 g %), wanita hamil >11
g %. Tujuan pemeriksaan hb pada saat hamil diantaranya untuk mengetahui kadar
sel darah merah pada ibu hamil. Pada umur kehamilan 32 minggu keatas, ibu hamil mengalami
pengenceran darah atau yang dikenal dengan hemodulusi. Dalam masa kehamilan ibu dianjurkan untuk
selalu minum pil penambah darah setiap
1×1 sehari. Salah satu tujuannya
diantaranya mengurangi resiko perdarahan pada saat melahirkan.
Terutama untuk ibu hamil di usia muda, biasanya lebih beresiko
pendarahan. Maka dari itu hal ini harus di tanggapi secara serius mengingat
angka kematian pada ibu hamil akibat pendarahan.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, pada
tahun 2012 mencapai 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup, yang mana masih
dibawah pencapaian target tahun 2014 yaitu 118 kasus per 100.000 kelahiran
hidup (Dinkes, 2013 diperoleh tanggal 9 Mei 2013). Di provinsi Jawa Tengah
selama tahun 2012 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah angka
kematian ibu mencapai 675 kasus dan cenderung meningkat dibandingkan dengan
tahun sebelumnya (Anonim, 2013).
Seperti yang sudah di jelaskan,hal ini harus di tanggapi serius.
Cara penanggulanan nya adalah memperhatikan pola makan pada ibu hamil terutama
untuk ibu hamil di usia muda dan memberikan penyuluhan ke setiap desa tentang
pentingnya gizi seimbang untuk ibu hamil dan juga penyuluhan perorangan.
BAB V
KESIMPULAN
5.1
KESIMPULAN
5.1.1
Ibu
hamil di usia muda umur 15-20 tahun yang datang untuk periksa kehamilan di UPT.
Puskesmas Hikun benjumlah 5 orang. Dan hanya sekitar 60% yang memahami tentang
pentingnya gizi untuk ibu hamil terutama untuk ibu hamil di usia muda.
5.1.2
Ibu hamil
di usia muda sangat beresiko mengalami pendarahan dan berat badan ibu hail
tidak naik secara normal.
5.1.3
Untuk
mencegah terjadinya penambahan angka kematian pada ibu hamil terutama untuk ibu
hamil di usia muda yaitu memperhatikan pola makan dan berikan penyuluhan
perorangan agar ibu hamil trsebut dapat memahami dengan benar dan tepat.
5.2
SARAN
5.2.1
Untuk sekolah
Dari penelitian ini agar bisa di
gunakan sebagai bahan acuan pembelajar tentang gizi untuk ibu hamil di usia
muda.
5.2.2
Untuk Puskesmas
Untuk pihak Puskesmas agar
menanggapi hal ini dan membuat rencana-rencana untuk mengurangi angka kematian
ibu hamil akibat pendarahan seperti melakukan penyuluhan perorangan dan
penyuluhan gizi ke setiap desa/posyandu.
5.2.3
Untuk Siswa/Siswi
Dari penelitian ini di harapkan untuk para siswa/siswi agar ini di
jadikan bahan bacaan atau acuan belajar untuk ibu hamil agar siswa/siswa dapat
memahami tetang gizi untuk ibu hamil di usia muda secara lebih detail.
DAFTAR PUSTAKA
Juniarti,Anita. “Pentingnya
Pemeriksaan HB Pada Ibu Hamil” .12 Desember 2014. http://anita.rejanglebongkab.go.id/2014/03/07/pentingnya-pemeriksaan-hb-pada-ibu-hamil/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar